Senin, 15 Oktober 2012

15 Oktober 2012

Hari ini hari Senin pertegahan Oktober... 


Gag kerasa udah mau akhir tahun aja, rasanya baru kemaren tahun barunya, ini udah mau akhir tahun aja. Setiap malam sejak tanggal 06 Oktober lalu aku selalu menyempatkan diri untuk memikirkan planning jangka pendek 'n jangka panjang yang udah aku tulis. 

Beberapa dianntaranya belom aku lakukan, gimana bisa aku mencapainya klo belum aku mulai ? tapi ada hal yang lebih intens ku pikirkan, yaitu gimana caranya aku lanjut belajar bahasa Jepang sejak aku memutuskan untuk berhenti dari guru privat yang menyebalkan itu. aku udah mengambil keputusan, dan aku harus tahu solusi apa yang harus kuperbuat untuk diriku sendiri. 


Well, Alhamdulillah kemarin aku menemukan pengganti nya. Dan aku mulai menyusun schedule ku yang baru antara kuliah, asistensi, praktikum, dan les bahasa Jepang. Dan tentunya harus menyesuaikan waktu lagi, harus adaptasi dengan orang baru lagi, hufth...sugguh ini bukan hal yang aku sukai. Tapi demi bisa bahasa Jepang...lebih tepatnya demi bisa lanjut sekolah ke Jepang (aamiin ^_^) gag apa2 deh :)


 Hari ini aku mulai dengan datang pagi ke kampus, mumpung gag ada kuliah pagi ini, kusempatkan praktikum Biologi Mikroba dan Penyakit Tanaman. Setalah selesai teknik isolasi, teknik biakan murni, dan teknik blok square untuk jamur, hari ini aku mengidentifikasi jamur yang ku isolasi dari brokoli yang terserang busuk akar. alhamdulillah tinggal ngerjain isolat bakteri untuk uji biokimia. Selesai praktikum aku test seleksi Olimpiade Nasional Jogja tahap 2. Sebenarnya aku udah gag begitu semangat teman, tapi aku harus menyelesaika apa yang aku mulai. Urusan terpilih atau tidak urusan belakang pikirku. Paling tidak aku dapat pengalaman dan tentunya sedikit memberi pelajaran ke otakku untuk lebih keras berpikir. 


Jam tanganku menunjukkan pukul 12.30 
Selesai test, aku bergegas ke ruang kuliah. Kebetulan bersebelahan dengan ruang aku test barusan. Ittai...kepalaku berdenyut tiba-tiba. Ntah karena si dosen yang bicara keluar dari topik mata kuliah, aku belum makan siang, atau karena soalnya yang begitu bombastis ?? 
huuffthhh Kuliah pun berakhir.
 Alhamdulillah...


Siang ini aku beneran gag sempat makan. Dan kebetulan aku juga lagi gag sholat, aku lansung bergegas ke FIB (Fakultas Ilmu Budaya) untuk pertemuan pertama dengan sensei baru ku. 


Well, Kesan pertama, Fakultas ini begitu santai, semua orang yang kulihat ekspresif, ngobrol-ngobrol sana-sini, ketawa ketiwi di koridor-koridor, wajah bahagia lepas tanpa beban, pakaian mereka nyentrik (beberapa kulihat), orang baca buku, novel, ada juga yang membentuk lingkara di tengah halaman rumput. Ada secuil rasa ingin tahu apa yang dilakukan mereka. 


Sebelumnya aku pernah ke Fakultas ini, tapi hanya untuk mengambil satu sampel yang turun temurun ada disini. Tapi gag begitu aku perhatikan tentang kehidupan mahasiswa di fakultas ini. Kesan pertama aku menyimpulkan, begitu kontras degan kehidupan di fakultas ku. Khususnya jurusan ku, Biologi. Dimana-mana orang sibuk menggambar, sibuk menulis jurnal, sibuk perbaikan dengan asisten, sibuk searching, kaku, dimana-mana orang pake baju lab, wajah tertekan dan jalan tergesa-gesa. Bertarung dengan waktu. Tapi sebagian ada juga sih yang bisa nyantai. Ntah memang orang yang nyantai karena pekerjaannya sudah selesai atau orang yang gag mau tau urusannya? ntahlah..aku juga gag peduli. 

Hari ini aku menemukan satu vitamin. Setidaknya untuk merelaksasikan diri sejenak di lingkungan lain. Semoga planning yang sudah kususun bisa terealisasi, semoga mimpi ku untuk lulus n2 'n dapat beasiswa ke jepang juga tercapai. aamiin. 
Gabarimashou...

Rabu, 10 Oktober 2012

Sepenggal Kisah Lama

Padahal sudah hampir 2 bulan yang lalu komunikasi terakhir antara kau dan aku,
tapi rasanya masih begitu khas aroma mu, masih begitu kuat dalam benakku,
hati ku terlalu nyaman menyimpan rasa rindu , pikiran ku terlalu tenang mengenang masa-masa sekolah dulu. 

Masa dimana kita masih begitu dekat, ingatkah dirimu tentang kertas binder teddy bear coklat 'n aries biru ?
Aku masih menyimpannya.
Pagi itu kau datang begitu tergopoh-gopoh menemuiku dengan koleksi kertas baru di tanganmu. Rambut mu yang hitam sedikit basah karena tetesan hujan, bajumu sedikit lembab, sepatumu sedikit kotor. Tapi aroma mu tetap khas. Aroma yang kusuka. Walaupun  hujan mengantarmu hingga ke sekolah, kau tetap semangat. Senyummu yang lebar, makin indah kulihat. 

Indahnya masa itu
Hujan juga yang mengantarkanmu membeli Mashimoroo biru putih, tart mini, di atasnya ada ucapan "selamat ulang tahun yang ke-13" untukku.
Ada namamu juga disana. Potongan pertama bingung ingin ku bagi pada siapa. Kau duduk malu-malu di atas meja ke-3 ruang kelas. Ya Allah...bisakah kuulang masa itu ??? tentunya dengan pemeran utamanya aku dan dirimu.

Bagaimana bisa ku melupakan semua itu ?
Kau cinta pertama ku, pacar pertama ku, penyemangat ku, inspirasi ku.

Karena mu, aku semangat untuk selalu juara kelas, walaupun kita pacaran tetapi klo urusan nilai kita saingan. hahaha
Karena mu, aku mau belajar bahasa inggris, walau aku gag suka dengan bahasa asing, tapi aku belajar menyukainya. Agar ku bisa mengerti isi suratmu.
Aku ingat betul, kau tidak terlalu suka dengan pelajaran IPA, namun tak begitu denganku. Jadi kita bisa saling berbagi dan melengkapi :)

Kita sama-sama suka warna biru, sama-sama suka mengoleksi kertas binder, sama-sama  suka kue donat, sama-sama suka puding coklat, sama-sama suka keripik kentang 'n pisang, sama-sama suka ifu mie goreng lada hitam, sama-sama suka ayam goreng, sama-sama suka ice cream, sama-sama suka sea food, ahhh terlalu banyak bila ku uraikan satu persatu. Bahkan parfum kita sama. Sama-sama Casablanca coklat.

Apakah ini hanya kebetulan semata ?

kepala ku menyimpan ribuan tanda tanya. Apakah hatimu masih sama ? Apakah semua itu masih sama ? Apakah kau juga masih ingat hal yang sama ? Apakah kau masih ingin kita bersama-sama ?

Bisikkan pada angin, lalu angin kan membawa pesanmu terbang ke telingaku.
Ceritakan pada awan,  lalu awan kan mengirimkan kisahmu padaku.

Melihat indahnya cakrawala,
Jingga tipis terlukis pada senja,
Adakah kau melihat indah yang sama ?


Selasa, 09 Oktober 2012

Mabok Enzimologi

Well,
seperti minggu-minggu sebelumnya,
hari selasa pagi adalah hari yang cukup buat ventrikel kiri ku bekerja lebih keras, karena rasanya darah gak terdistribusi keseluruh tubuh, rasanya jantungku meronta ingin keluar saja dari rongga dada ini.

2 minggu yang lalu aku gag masuk kelas enzimologi di karenakan mengikuti ujian osn-pertamina. Walaupun hasilnya ternyata aku gag lolos 9 besar. hahahaha takdir !!!!

1 minggu yang lalu ternyata ada tugas, informasi yang sampai ke telinga beda-beda dari setiap teman yang kutanya. Akupun jadi bingung apa sebenarnya tugas nya ???
Tapi tetaplah ku kerjakan, walau gag sempurna seperti permintaan. Bisa di bilang tugas mengambang antara yang di tanya dan yang ku jawab. hehehe
Gag biasa-biasanya aku gag siap tugas, minggu-minggu sebelumnya aku antusias banget ma ini matakuliah. Selain aku tertarik dengan bioteknologi yang tak terlepas dari enzim, pengajarnya juga yang buat ku semangat. Bapak itu merupakan wakil direktur 1 di Pasca Sarjana USU, beliau adalah orang yang sangat perfeksionis, disiplin, menguasai tiap materi kuliahnya, up date ilmunya, dan beliau juga penemu dari siklus munir. Beliau S2 hingga gelar profesor di Jepang.
wuuuiiihhhh....buat bulu kuduk merinding pengen ngikuti jejaknya. Aamiin :)

Hari ini kami kuliah enzimologi tak di gedung biasanya kami kuliah, tapi di gedung Pasca USU. hoooaammhhh
Matahari pun masih mengintip di balik awan, rasanya terlalu pagi aku pergi ke kampus. Jam setengah 8 kurang aku udah tiba di Gedung Pasca. Perut lapar keroncongan karena belum sarapan, mata celingukan ke kiri dan ke kanan, berusa mencari dimana teman2 yang lainnya. sepii.....

Janjinya setengah 8 udah kuliah, mana ?

Akhirnya 1 per 1 yang di cari pun berdatangan...

Memasuki ruangan kuliah anak Pasca,
wuihhhhh..., kursinya, mejanya, whiteboardnya, ruangannya nyaman.....
maklum belum terbiasa kuliah di ruangan elite kayak begitu. Ruangannya tidaklah terlalu besar, tapi tersusun bersih, rapi, dan yang palin penting AC nya hidup. hahahaha

Ketegangan dimulai
Belum pun aku duduk, sang dosen sudah memerintahkan untuk mengumpulkan tugas. huuffftttt lagi-lagi tugas, kuis. Kaki ku lemas...gag tau apakah karena terlalu deg-degan atau karena belum sarapan,. ntahlah....
aku pasrah

Materi hari ini tentang Kinetika enzim. 45 menit pertama aku cukup excited, menangkap apa yang di bilang bapak, tapi begitu mulai lah bermain dengan kurva, angka, rumus, omaaakkkkkk
mual langsung perut ku
kuliah 2 sks pun rasanya 4 sks.
setiap aku sedikit ngelantur, pikiran melayang ntah kemana, tiba-tiba bapak mengejutkan dengan pertanyaan. Walau sedikit terbata alhamdulillah masih bisa jawab:)
hari ini 3 pertanyaan, besok-besok gag tau dah,,
mungkin karena pake baju ada bunga merahnya ini pikirku. (menurut rumor senior, bapak sensi lihat baju merah, bakal di tanyain mulu) heeeeuuuuu

jam 10 kurang 5,
yeayyy
akhirnya selesai.
aku udah berkemas mau keluar, 
ehhhh gag taunya masi lanjut.
apa-apaan ini ?
aduuuhhh
cacing-cacing di perut gak ada kompensasinya, gak bisa di ajak kompromi, berteriak minta asupan makanan. kepala mulai pusing, sms dari praktikan pun berdatangan 'kakak dimana, udah bisa kami acc kak ?"
hoooooaaaaaa
pengen kabbuuurrrr
si bapak dengan santainya 'n menikmati video enzim yang baru di downloadnya tadi pagi. ya ampun pak ? aku laper loh, udah mabok aku ma kuliah hari ini. Bentar-bentar aku melirik jam dinding di sampingku. Udah hampir jam 11. Temen yang lain juga udah berisik mau keluar. Tapi lum ada tanda-tanda kuliah selesai.

Akhirnya, setelah video ke-6 si bapak baru nyadar klo kami udah sangat bosan 'n gag sanggup nampung materi lagi. Begitu si bapak tanya, "Ok, sampai disini saja kuliah kita hari ini ya ?" sambil senyum gag ada beban. kami pun dengan kompak 'n semangat membalas, "iya pakkkkk". hahaha

kaki ku jadi lincah, gag lemas lagi.
semoga minggu depan lebih lagi, lebih semangat, lebih persiapan diri, lebih lebih lah pokoknya :)

Menunggu (part 3)


Kau adalah bulan di antara bintang
Yang bersinar terang pada kanvas langit
Andai sinar itu untukku
Pasti ku tidak kan sakit

Rasa ini seperti bintang yang kusimpan untukkmu
Tak berubah sepanjang malam
Walau terus kau diam membisu
Aku kan tetap menanti dalam diam

Rindu ini semakin menua
Mahkotanya  hampir layu dan gugur
Hanya kesetian ‘n keyakinan yang menopang
Sementara nutrisi kasih sayangmu tlah lamamenguap

Hati ini semakin keriput
Menahan rindu yang tak kunjung bertemu
Kapan waktu itu bisa ku jemput
Langkah kaki ku sudah tak sabar menderu

Sabtu, 06 Oktober 2012

Kesepian


Hahaha…

Mungkin ini adalah bagian dari lelucon, lelucon seorang yang sering merasa kesepian. Aku gag tahu sejak kapan aku merasa sangat nyaman kalau ada teman disampingku. Mungkin karena selama ini aku hanya sibuk dengan dunia ku sendiri. Kalo dibilang anak yang tertutup, egois, dan nyaman dengan kesendiraan memang itu aku yang kemarin.

Tapi ntah kenapa sekarang aku sering parno kalo lagi sendiri, sering merasa gag nyaman kalo sendiri dan sering merasa sepi, walau kadang di tempat rame. Ketakutan ku yang dulu jadi kenyataan. Dulu aku selalu nyaman dengan diriku sendiri karena aku cukup memotivasi diri sendiri dan berusaha hidup dengan imajinasi ku sendiri. Sejujurnya aku takut dengan opini yang sudah terlanjur terbentuk dan berkembang di kepala ku. Aku beranggapan kalo aku terlalu bergantung dan merasa selalu membutuhkan orang lain, aku takut kecewa. Aku takut disaat aku butuh dan terlanjur bergantung pada orang lain, aku takut gag bisa maju, jadi manja, dan yang parahnya lagi mereka gag ada disaat aku bener-bener butuh mereka.

Dan sekarang itu bener-bener terjadi. Cuaca di luar sangat gag bersahabat. Hujan deras dan petir menyambar. Aku cuma bisa berada di dalam rumah sendirian. Hal yang dulunya sangat buatku nyaman malah sekarang jadi buatku sering merasa bosan. Dari balik garasi tempat ku tinggal , aku hanya bisa menikmati indahnya hujan, angin dingin nan lembut membelai-belai wajahku. Dan lagi-lagi ku merasa kesepian.

Hari ini aku sendiri lagi dikost. Kakek pulang ke Siantar, sedangkan kakak pulang ke rumahnya. Selama ini kalo sendirian dikost aku biasa ngerjain tugas kuliah, nonton tv, atau baca novel. Tapi kali ini aku benar-benar jenuh dengan semua itu.
Mungkin hal yang tidak berubah dari hidup ku adalah selalu dikelilingi dengan benda-benda mati. Semasa masi sekolah dulu, aku tinggal hanya berempat. Cuma ada aku, paman, kakek, dan nenek ku. Besar tanpa asuhan orang tua buat aku menyukai kesendirian. Tapi sekarang hal itu sedikit membosankan buat ku.

Mungkin aku tertutup karena disaat aku ingin cerita, aku gag tahu ama siapa aku mw cerita. Dari aku kecil ibu juga selalu hidup dengan dunianya, dunia tanpa aku. Diasuh oleh seorang bibi dan 2 orang paman membuat kepribadian ku, seiring berjalannya waktu berubah. Dari seorang anak perempuan kecil yang manis berubah jadi anak yang tertutup, gag terlalu suka bergaul dengan teman sebaya dan banyak orang bilang aku tomboy. Apalagi memang dari TK sampai SMA gag da teman 1 kampung yang dekat ‘n  sekolah bareng sama aku. Semakin  hari aku semakin hidup dengan duniaku sendiri.

Susah merubah apa yang telah menjadi suatu kebutuhan dalam hidup. Dan susah merubah apa yang sudah tertanam di benak.  Tapi hari ini aku merasakan perubahan itu. Perubahan yang tidak aku inginkan tapi harus aku rasakan.
Ditemani alunan suara hujan, aroma tanah yang khas dan rasa dingin merasuk ke sukma ku. Mencoba membunuh rasa sepi itu. Mencoba menikmati kesepian yang menyedihkan ini dan lagi-lagi sendirian.

Jumat, 05 Oktober 2012

Ekpedisi Sibayak Part 2


Berawal dari sebuah impian sederhana ‘n tekad kuat  7  bulan yang lalu,
Berangkat ke Sibayak bareng kakak2 senior ; Kak Siska, Kak Ulan, Bg Zulfan, Bg Boy, Bg Zubeir, ‘n Bg Imam. Kami ber7 dengan modal nekat dan Semangat mendaki Sibayak. Namun tiada di sangka dan tiada di duga hujan deras menyambut kami.

Akhirnya dari kami ber7, Cuma Kak Siska, Bg Zubeir, Bg Imam, ‘n Bg Boy yang nyampe kawah, sementara aku, Kak Ulan, ‘n Bg Zulfan tinggal di jalan aspal terakhir sebelum tangga puncak Sibayak. Nafas udah tinggal 1 2, setengah ikhlas nunggu mereka ber 4 dari bawah sambil berjemur. Udah mirip Mabouya (kadal) putus asa. Pulang hanya dengan rasa capek, sangat minim foto karena Cuma kak Siska yang punya Camdig (Camera Digital)  saat itu.

Dari situ lah muncul sebuah impian sederhana, Aku harus kembali lagi ke Sibayak sebelum akhir taun 2011, dan aku harus udah punya Camdiq sendiri, aku harus nyampek puncak tertinggi sibayak, Aku harus Ukir nama ku disana, Aku harus masuk ke kawah nya juga. Tapi pengenya naek angkot ampek puncak. Wkwkwkwkw….Gag mau aku ekspedisi pertama kemaren terulang lagi. Udah ujan deres, persiapan minim, semalaman menggigil kedinginan.Ampoooon dah >.

 Tapi Sejak kapan lah q jadi doyan foto ????? Dalam hati ku tekatkan, Ku tulis impian itu dalam Dream Book ku.

Akhirnya….
Suatu sore, Senior ku yang senasib itu ( kak ulan) ngajak aku mendaki sibayak lagi. Hahaha
Belom pun nyampek Sibayak, udah seneng minta ampun.
Agag sedikit katrok memang, tapi aku rasa gak ada yang salah dengan yang namanya impian. Apapun impian itu, gak peduli apa kata orang, tapi aku rasa impian itu PENTING buat aku wujudkan jadi kenyataan. Lagi-lagi dengan harapan sederhana,  kelak kalo aku udah tua, ada pengalaman yang bisa aku ceritakan ke anak cucu ku. Hahahaha

Dengdengdeng…..
Waktu yang dinanti-nanti tiba...

Sabtu, 24 Desember 2011, pukul 12.13 Aku, dan beberapa teman dan senior berangkat naek 103 ke Stasiun Sutera. Tapi sesampainya di stasiun, kebahagiaan itu di uji. Sutera yang biasa slalu jadi kendaraan favorit lagi overload penumpang.  Tapi gag apa-apa gag ada Sutera angkot pun jadi.

Jam 3 lewat kami nyampek berastagi, Sholat bentaar, makan, then jam 5 an kami mulai perjalanan ke Sibayak. Kampret…. Kami di tipuin tukang angkot. Katanya mau di antar ke puncak, gag taunya Cuma sampek simpang tiga dekat gubuk derita yang udah berjasa menampung kami malam ekspedisi pertama. Perjalanan masi lumayan lagi…

Disitu aku udah mulai khawatir, duhh gimana nih….???
Gag mungkin dong minta pulang ???
Mau gag mau, bisa gag bisa, kuat gag kuat, aku harus yakin aku bisa nyampek puncak Sibayak, aku harus bisa pokoknya.

Huffthh…. Detik detik dekat aspal terakhir gradien nya makin gila. Mungkin lebih dari 450. Mana ada tanah yang longsor lagi. Dalam hati Cuma bisa menyemangati diri sendiri. Semangat nur !!! Ganbatte ! kau pasti bisa…

Hufth….
Kabut mulai tebal, hampir magrib kami tiba di jalan aspal terakhir. Cow2 nya pada buat  bivag, kami cew2 nya pada masak ‘n ngerebus air. Jam 09.15 baru makan malam, sholat isya, habis itu masuk tenda bergosip ria sambil nunggu jam 12 karena mw buat sureprise ke kawan yang ultahnya barengan ama om Jess. Indahnya kebersamaan…

Gag ada yang namanya perbedaan status lagi. Kalo di Lab mereka asisten kami, kalo di kampus mereka senior-senior kami, tapi disini mereka adalah teman seperjuangan kami, sahabat kami, saudara kami. Bener-bener gap itu samar untuk sementara. Walaupun Cuma makan indomie telor, nasi ‘n kopi susu hangat, udah mantap kali rasanya. Apalagi masak nya pake hati…. ahahahaha

Kukuruyuk…

Malam berganti, pagi menyambut kami dengan kabut tebal. Dingin minta ampun. Kalo bawa thermometer, aku yakin suhu nya dibawah 20an. Planning pengen liat Sun Rise gatot. Jam 10 an baru gerak lagi…..
Sesampainya di kawah, aku Cuma bisa bersyukur Alhamdulillah ya nyampek juga… Tapi kami belom puas, tapi sebagian stop sampe kawah doang, sebagian lanjut ke puncak 4 tiang. Hohoho….Life is Adventure.

Ternyata hukum Seleksi Alam itu Berlaku…. Siapa yang kuat, dia yang bertahan.
Dengan berbagai faktor, alasan, kondisi, dan medan yang memang buat deg-deg kan (agag lebay, hahahah), dari 14 orang yang berangkat bareng dari Medan, Cuma 7 orang yang sampek ke puncak 4 tiang. Sabar ya woii… kapan-kapan kita kesana lagi :)

Ternyata ini rasanya puncak Sibayak. ALLAHHU AKBAR !!! Panorama nya bener-bener buat penat di kepala ku ilang, rasa capek gag terasa, aku bahkan lupa dengan yang namanya beban kuliah, jurnal, tugas, dsb. Yang ada hanya rasa syukur, rasa puas, ‘n banyak yang gag bisa aku ungkapkan lewat kata-kata.Ya Allha thank you so much. Kau bantu aku mewujudkan impian ku. Buat yang udah berkali-kali kesana mungkin biasa aja. But this is the first time for me. Jadi wajar ya kalo agak katrok dikit. hehehe

Intinya,
Buat siapapun yang baca tulisan ini,
Buat orang-orang yang selama ini remeh dengan impian, tobatlah segera… udah gag jamannya lagi hidup sebagai penonton, hidup hanya sebagai pendengar. Tapi jadilah sebagai seorang pelaku, sebagai saksi bahwa menaklukkan impian itu indah.  Sekecil apapun impian itu, kalian harus berani mewujudkannya. Walau pasti ada harga yang harus di bayar. Harus ada keringat yang harus di korbankan.

Ini ceritaku, bagaimana ceritamu ??? :)

siap-siap mw ke puncak, lokasi camp.

















menuju kawah :)

Istirahat sejenak di kawah, sebelum ke puncak 4 tiang.

at kawah :)


bermalam di bivag

at kawah together

cuma ini dam foto mu yang di bivag, au molor mulu :p

saat2 terakhir dekat puncak
(

Matahari Yang Hilang


19 september 2009 ....
Perkenalan itu di mulai,
Perkenalan yang aneh ku rasa.

Wktu trus berjalan perlahan...
dan komunikasi rumit pun tercipta...
Seiring itu pula,
Tanpa ku sadari kedekatan dan saling membutuhkan itu semakin nyata.

Awalnya ku rasa biasa saja .
kauu datang membawa penawar, dan mengobati hati yang luka.
Kau datang dengan kelembutan, dan menyatukan hati yang patah.
Kau datang dengan senyum, canda dan tawa, dan mengisi hari ku dengan indah.
Kau datang bersama rasa menyingkirkan rasa kesepian dan kecewa yang ku rasa.

tapi,
Maaf,
Ku tak bisa memberimu ruang seperti ruang yang ku beri untuknya..
Ku tak bisa menjadi seperti yang au inginkan..
Ku tak bisa menjadi seperti yang au mau..

Ruang di hati ku hanya satu..
Hanya untuk nya..
Ku tak tahu mengapa ku tak bisa ..
Ku tak tahu mengapa ku tak mampu..
Menganggapmu lebih dari yang au mau.

Sebenarnya ,
Tlah lama ku tahu isi hatimu pada ku
Tapi, sekali lagi maaf ku tak bisa..

Seiring berjalannya waktu..
Kau adalah sosok yang ku butuhkan,
Sosok  pengertian, yang bisa memahami dan menerima ku apa adanya..
Tanpa ku sadari au tlah mencuri sedikit ruang itu..
Tanpa ku sadari ku membutuhkan mu..

Dan kini..
Saat ku menyadari semua itu..
Waktu membawa mu pergi dari ku..
Jarak dan jalan kita yang berbeda memisahkan kau dari ku..

Ini bukan yang pertama kalinya..
Ku kehilangan saat ku merasa ku menginginkan nya..
Ku kehilangan saat ku merasa ku membutuhkan nya..
Ku kehilangan saat ku merasa ku menyayanginya..

Terima  kasih pernah menjadi matahari ku..
Terima  kasih untuk waktu, perhatian, dan kasih sayang mu untuk ku..
Terima kasih telah menjadi bagian dalam hidup..
Terima kasih kau telah menyadarkan ku ..
Sampai kapan pun au kan tetap menjadi bagian penting dalam hidup ku..
Maaf untuk cinta yang tak sempat ku balas dengan cinta ku.

Untuk Cinta Yang Tak Sempat Terbalas

Terkadang tag ingin menyesali atas apa yang telah berlalu,
Terkadang ku ingin berlari dari masa lalu,
Ingin berpaling dari rasa sakit dan harapan yang mati suri dalam penantian,
Tapi bayangan dan kata yang tag sempat terucap trus menggelayut di pikiran ku,
Ku hanya ingin kau tau,
Ku hanya ingin kau mengerti,
Makasi untuk keindahan yang pernah kau semai di hari-hari ku,
Kau masa lalu terindah ku,
Orang yang pernah menjadi inspirasi terbaik ku,
Maaf untuk cinta yang tak sempat terbalas.



Jika masih ku diberi kesempatan...
Izinkan ku tuk menyayangimu,
And I wanna say, "  I LOVE YOU TOO"

Kini


Waktu terus bergulir
Kesenjangan antara kau dan aku kian menebal, seperti tembok
Tembok yang selama ini memisahkan fikiran kita

Disini ku sendirian
Seperti Langit yang rindu akan hujan
Seperti pungguk merindukan bulan

Kau diam, dingin dan membisu
Aku pun terus terpaku menginginkan mu
Tak mampu melawan rasa inginku
Kau curi kepingan hatiku
Dan kau bawa pergi jauh bersamamu di seberang lautan nan biru

Kau gantung harapan ku
Ataukah memang aku yang terlalu bodoh karena terus memikirkanmu ???
Bayangan mu terus menyusup ke pembuluh darah ku
Hingga tiap denyut nadi ku hanya ada dirimu

Adakah disana kau memikirkanku ?
Adakah disana kau masih menginginkanku ?
Masih adakah ruang untukku menetap di hatimu ???

Tanya


Malam sunyi bertabur bintang
Selayaknya hati ini yang bertabur mimpi
Mimpi pada hati yang tlah lama pergi
Dingin malam menyapa diri
Kesunyian trus menyusupi hati
Harapan kosong merayap lagi
Walau keadaan telah berbicara
Walau waktu telah membuktukannya
Tapi hati ku tak mampu berdusta
Andai kau tahu
Andai kau dapat merasakannya
Andai kau dapat meraba persaan ini
Kau kan tahu betapa besarnya cinta ini
Selayaknya malam yang penuh misteri
Bagi ku hatimu lebih misteri
Apakah cinta itu masih ada ?
Apakah ruang itu masih tersisa ?
Apakah aku penghuninya ?
Ataukah cinta mu hanya bayangan hitam saja?
Malam ini hati ku sepi,
Sesepi harapan ini
Dan apakah kita masih bisa bersatu kembali ??