Rabu, 21 November 2012

Alat Baru :)


Alhamdulillah…

Februari mendatang kabarnya Lab Sentral yang saat ini tengah di bangun, di bawah naungan UPT LIDA Universitas Sumatera Utara sudah bisa di fungsikan.  Alat-alatnya sudah ada di di Laboratorium.

Sangat beruntungnya aku dan teman-teman Asisten LIDA bisa turut menyaksikan, dan mendapatkan pengarahan, dan sekilas pelatihan penggunaan alat-alat Laboratorium yang baru.
Gedung baru, Alat-alat baru, dan semoga bisa melahirkan ide-ide baru untuk penelitian yang baru. Aamiin :D

Semakin bersyukur rasanya…
Indahnya menikmati hidup dengan rasa ikhlas.
Aku sudah bisa ikhlas.
Aku ikhlas karena aku dihalangi untuk PMDK FK USU, aku ikhlas karena berkas PMDK Unand ku gak di kirim kepala sekolah, Aku ikhlas gag lulus UMB FK USU, Aku juga sudah ikhlas gag lulus SNMPTN FK Unand, Aku ikhlas berhalangan  UM UGM, dan aku ikhlas orang tua ku gak bersedia membiayai kuliah ku di FK UISU.

Ternyata Allah telah merencanakan hal yang lebih indah…
Aku bersyukur masuk di Biologi USU, walau rasa itu baru bisa ku katakan sekarang. Tapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Dan aku rasa aku belum terlambat.

Mungkin  bagi beberapa Universitas yang sudah lebih maju tekhnologinya melihat alat2 tadi sudah hal yang biasa, lumrah bahkan bukan menjadi hal yang menyenangkan. Tapi bagiku, ini hal yang luar biasa.

Gak semua orang bisa mendapat kesempatan yang sama, Dari sekian banyak mahasiswa, hanya segelintir yang berkesempatan menjadi bagian keluarga besar UPT LIDA, dan aku salah satu orang yang beruntung itu.

Alhamdulillah tiada henti kuucapkan dalam hati sedari tadi..
Jika selama ini aku selalu berkhayal bisa menyentuh alat-alat itu, maka Allah telah mengabulkan khayalan ku menjadi kenyataan. Jika selama ini aku hanya bisa melihat video, gambar alat-alat itu dari google, hari ini aku bahkan bisa melihat dengan kepala mata ku dan mengabadikan foto dengan alat itu. Dan harapan yang belum menjadi kenyataan adalah menggunakan alat itu pada penelitian tugas akhir ku. Aamiin ya Allah….(hal yang begitu ku inginkan, dan kuharapkan bisa menjadi kenyataan). Semoga ide yang sempat buyar berantakan terhalang alat yang kurang sentuhan tekhnologi, menjadi terwujud.
 Terima kasih ya Allah atas anugerahmu :D

Terima kasih juga kuucapkan kepada Asisten Biologi Dasar terdahulu yang merekomendasikan ku kepada Kepala Lab, sehingga ku bisa menjadi penerus kalian :D

me and our new PCR !!! the most important for polymerase DNA 
smile :) 
this is Sentrifuse, to separate between pellet and supernatant
 And the last, this is UV transluminator to detected band of DNA


Pengalaman adalah guru yang paling berharga,
dan kesempatan adalah anugerah terindah 
yang tidak di duga kapan datangnya 'n tidak datang percuma

Minggu, 18 November 2012

Someday-Jhon Legend

Lagu ini, pertama kalinya aku baca di notes jejaring seseorang yang saat ini hanya bisa ku kagumi, hanya bisa ku amati, hanya bisa do'akan dari jauh.
Saat itu sekitar Oktober 2009 aku membacanya.

Sejak saat itu, lagu ini menjadi lagu favorit aku.
Yang pertama, aku suka sama liriknya,
Yang kedua, setelah aku download lagunya,  aku dengar setiap sebelum tidur,
Lama kelamaan aku gak bisa tidur sebelum dengar lagu ini kecuali saat kondisi tubuh ku terlalu capek sehingga membuat aku gag sadar dan segera tertidur begitu di atas kasur.
Aku selalu berharap,
Seseorang yang membuat ku tahu, dan menyukai lagu ini,
Seperti judulnya-Someday menyanyikan lagu ini untukku
 :)
Aamiin.

 
uh.uh.uh.hu...
As days go by
and fade to nights
I still question
why you left

I wonder how
it didn`t work out
but now you`re gone
and memories all I have for now

but no it`s not over
we`ll get older we`ll get over
we`ll live to see the day that I hope for
come back to me
I still believe that

we`ll get it right again
we`ll come back to life again
we won`t say another goodbye again
you`ll live forever with me

someday, someday
we`ll be together
someday, someday
we`ll be together

I heard someday
might be today
mysteries of destinies they
are somehow
and are someway
for all we know
they come tomorrow 
 
for today
my eyes are open
my arms are raised for your embrace
my hands are here to mend what is broken
to feel again the warmth of your face

I believe there is more to life
oh I love you much more than life
and still
I believe I can change your mind
revive what is dying inside

and someday, someday
we`ll be together
someday, someday
we`ll be together
someday, someday
we`ll be together
we`ll be together
we`ll be together
someday

Minggu, 11 November 2012

Disana

Disana
Di sudut hati yang luka
Terpahat sebuah nama

 Disana
Di sudut hati yang berdarah
Terkisah sebuah cerita

Tentang nama yang selalu mengetuk dinding hatinya
Tentang cerita lama yang tak kunjung ditemukan akhirannya

Nama yang tak mampu hilang terhapus waktu
Tintanya begitu kuat mencoret lembaran kenangan

Rasanya darah ini membeku
Tak mampu mengalir, bergemerincing bising

Memecahkan segala pikir
Rasanya semakin hari harapan ini semakin mengerdil

Cinta itu....

Cinta itu sederhana
Sesederhana saat mata ini bersinar saat melihatmu
Cinta itu sederhana
Sesederhana jantung ini berdetak saat di dekat mu
Cinta itu sederhana
Sesederhana saat darah ini mengalir mengharapkanmu
Cinta itu sederhana
Sesederhana saat hati ini tenang di sisimu
Cinta itu sederhana
Sesederhana Otak ini melayang saat memikirkanmu
Cinta itu sederhana
Sesederhana raga ini menginginkanmu


Ekspedisi to Deli Serdang

Hei....
Sungguh minggu yang santai...
Temen-temen pada sibuk ujian, tapi aku dan beberapa yang lainnya (khususnya yang ambil bidang genetika, mikrobiologi, 'n kultur jaringan) santai sesantainya.
lah gimana enggak coba ? yang nyusun jadwal ujian pinter banget, ujian kami numpuk di minggu ke dua alhasil minggu pertama kosong. Naaah daripada bengong mendingan jalan-jalan.

Sabtu, 03 November 2012
Kegilaan itu kami mulai
Aku dan teman-teman nekat, awalnya cuma satu tujuan yaitu pergi ke Danau Linting. 

Kata orang Danau Linting tempatnya bagus, airnya biru, dan hangat. Tenyata bener. Tapi kedalaman danau ini sepertinya masih misterius. Apalagi mengenai kebiruan airnya. 

Jalan menuju danau awalnya kabur.., gag terbayang gimana karena blom ada satu pun di antara kami yang pernah pergi ke sana. Dari kampus kami berangkat sekitar jam 09 pagi. Kami ber 13. Dari kampus kami menuju ke amplas, setelah jembatan kami belok ke kanan luruss......aja. hahaha
bener-bener anak-anak nekat. Sebenarnya rencana jalan-jalan kali ini sudah lama di rencanakan cuma timing nya baru cocok sekarang, sekalian nyobain jaket stambuk yang baru di bagikan ijo-ijo kayak geng motor deh. hihihi

Alhamdulillah cuaca cukup mendukung, awan tipis dan langit yang biru mengiringi perjalan kami pagi itu. Namun sayangnya jalanan yang kami lalui sempit dan sedikit tidak bersahabat. Becek sangat. Padahal si blacky udah kinclong. huuftthh

Setelah jauh kami berkendara, blom ada tanda-tanda lokasi danau. Akhirnya kami memutuskan untuk bertanya. Akhirnya kami menemukan sedikit titik terang. Kami harus ke Talun Kenas, nah setelah itu kami harus berbelok ke daerah Tiga Juhar. Danau Linting terletak di desa si Bunga-Bunga, Kecamatan Cinta Kasih, Kabupaten Deli Serdang. Jalan menuju kesana kombinasi antara jalan aspal kasar, aspal halus, tanah berbatu, dan berbatu.. cukup komplit buat ban kereta ku ganti baru.

Perjalanan cukup menyenangkan. Semuanya riang gembira pagi ini. Cuma sedikit pegel nih persendian karena gonceng 1 anak orang di belakang. Yang lainnya pada couple,, haha maklum gag punya pasangan. *plak !

2,5  jam berlalu, capek, tapi alhamdulillah terbayar dengan birunya air danau. Semua pada gag sabar bergaya di depan lensa kamera. ayo ayo yang bawa camera. Aksi Jeprat Jepret di mulai. yeayy...





Setelah makan siang, kami berjalan menuju gua. Katanya ada sumber mata air panas dan gua di dekat danau. Walaupun sempat nyasar sebentar, tapi nyampek juga. Gua nya misterius. Pintu gua kecil, sempit, dan suhu nya di atas normal. Baru nyampek mulut gua aja udah terasa aroma belerang dan suhu nya yang buat gerah. Akhirnya kami memutuskan untuk tidak masuk.

Sekitar jam 1 an kami bergegas ke tujuan berikutnya. Yaitu jembatan yang rumornya terpanjang di Sumut dan ke Air Terjun Tanjung Raja. Namun cuaca cukup mengkhawatirkan siang itu. Awan hitam mulai mengintip menghiasi langit Kabupaten Deli Serdang. Namun rasa khawatir tersisihkan oleh rasa penasaran.

15 menit pertama jalanan cukup mulus, nah  mulai memasuki jembatan kayu yang panjang, serem, lihat ke bawah rasanya darah ini meronta ingin keluar dari pembuluh darah. Sumpah ini jembatan bawahnya lembah yang daleeeemmm banget. Klo jatoh almarhum dah.

Namanya Magipho alias manusia gila photo, dimana berhenti pasti photo-photo. 
Selang beberapa menit kami memutuskan untuk lanjut ke Air Terjun Tanjung Raja.
Bener-bener perjuangan. Pergelangan tangan ku rasanya sudah gag sanggup mengendalikan gas motor ku. Tapi ku tekatkan dalam hati. ayo nur. Ganbatte kudasai. Harus sampek.

Akhirnya kami pun tiba. Semuanya teriak-teriak gembira dan mulai pasang gaya bebas. Ada yang pamer gigi kayak iklan pasta gigi, ada yang pamer senyum, ada yang pamer rambut kayak iklan samphoo, ada yang pamer celana pendeknya. ckckckckck
Aku masih terdiam sesaat. mengagumi keindahan alam. Subhanallah...Sungguh indah ciptaan-Mu. 
Dan gag mau kalah, aku juga bergaya untuk di photo.
:)





Rabu, 07 November 2012

Nothing

Berlarilah
Ku tak kan lagi ada di belakangmu
Bertaruh dengan detik menunggumu
Pada garis batas senja dan petang ku cukup jenuh
Berjalan pada lintasan yang berbeda denganmu
Waktu kan menyembuhkan luka ku

Sabtu, 03 November 2012

Pengakuan

Dan aku berjalan
Tertatih di atas kerikil kehidupan
Melewati simpang demi simpang
Hanya mampu bertemankan rindu
Hingga saatnya
Hening
Aku diam membisu
Terpaku pada sejumlah Tanya hati ku pada mu
Haruskah ku berlari mengejarmu
Ataukah berbelok arah dan mencari penggantimu
Atau mungkin diam dan tetap hidup dalam harapan semu
Menatapmu yang terus berjalan memunggungiku
Ku ingin berbalik tapi ku mampu
Sudah cukup jauh kaki ini melangkah mengikutimu

Kamis, 01 November 2012

-_-"

Bayangan hitam terus mengusik
Mengikuti ku terus berbisik
Walau sudah ku bilang jangan berisik
Tapi ia terus datang tanpa mau berbalik
Aku bimbang pikiran ini turut bercabang
Rasanya sudah mau tumbang

Renungan


Belajar

Hidup selalu untuk  belajar

Belajar mengenai hal yang baru maupun belajar  dari masa lalu yang dikemas dalam bingkai pengalaman yang unik untuk di simpan.

Belajar tidak memaksakan kehendak terhadap orang lain, walaupun itu menurut kita bagus, demi kebaikan mereka, demi perbaikan mutu, demi kedisiplinan, terkadang tidak begitu saja bisa di terima untuk diterapkan.  Tapi perlahan akan tetap ku coba untuk bertahan dan sedikit bersabar.  Karena sifat manusia yang cukup beragam.

Belajar untuk keras pada diri sendiri, belajar untuk melawan ego dan belajar untuk melawan bisikan yang terkadang memang sulit untuk di pahami. Siapa yang membisikkan, apa tujuannya, dan tentunnya apa dampaknya. Semua demi kebaikan dan indahnya menyongsong masa depan.

Belajar untuk bisa menerima keadaan. Bahwa  hidup tak selamanya berjalan dengan mulus, sesuai dengan mimpi dan harapan. Walaupun seelok mungkin sudah terlukis dalam benak, dan serapi mungkin tersusun, ternyata tidaklah berjalan dengan semestinya yang di inginkan. Liku yang terkadang terasa menyenangkan namun kadangkala terasa sangat membosankan.

Belajar menerima keadaan, belajar menahan rasa sakitnya terpuruk dalam kekalahan, belajar  membesarkan hati yang rapuh  namun tetap dengan kepala yang menunduk. Hidup tak selamanya ada di atas. Roda kehidupan bulat. Tidak dapat di tebak kapan  ia akan berputar dan kapan ia kan berhenti. Tidak dapat di tebak kapan kita di atas, kapan di bawah dan kapan berada di tengah. Aku rasa aku akan memilih yang di tengah.

Belajar bahwa ternyata hidup saling melengkapi itu lebih indah. Ini adalah jawaban dari seorang teman yang menurut kacamata ku ia nyaris sempurna. Bahwa takdir yang sempurna dan yang tak sempurna sehingga seimbang dan saling melengkapi.  Seseorang yang nyaris sempurna seperti ia saja memilih seorang yang sederhana, biasa saja, bahkan dari selera terhadap makanan, tempat, hobi jelas berbanding terbalik. Namun hal yang tidak dimiliki sang nyaris sempurna namun dimiliki sang sederhana adalah pengertian, ada kapan dan dimana saja saat dibutuhkan, ketulusan, dan tentunya limpahan perhatian.

Aku menyadari akan satu hal. Hal yang seketika membuat tersenyum juga menyisipkan rasa takut. Ada setitik harapan disana. Pada benih yang sengaja kusimpan jauh di dalam. Aku biarkan ia dormansi. Belum saatnya berkecambah.

Terlintas seketika tentang penciptaan. Mengapa Allah menciptakan organ yang disebut dengan hati ? mengapa letaknya ditengah ? Bukan di atas menggunakan otak dan logika. Bukan juga di bawah menggunakan nafsu dan kekuasaan. Mungkin agar kita selalu menimbang saat mengambil keputusan. Harus mengikut sertakan hati. Orang bilang sih hati nurani.

Lalu mengapa stigma jumlahnya lebih sedikit dari stillus ? mengapa tabung fertilisasi hanya ada satu pada tumbuhan ? bahkan stigma letaknya lebih tinggi dari stillus ? 

Lalu pada hewan sendiri, mengapa hanya ada satu ovum yang matang setiap bulannya ? letaknya juga lebih ke atas di bandingkan sperma ? Dimana-mana sel jantan yang bergerak mencari sel betina. 

Inikah yang di sebut kodrat ? bahwa memang wanita lebih mulia ? inikah yang disebut surga berada di bawah telapak kaki ibu ? Bahkan saat terjadinya peleburan sel gamet, mitokondria ibu yang ada dalam diri kita hingga kita mati. Itu mungkin dasar yang menguatkan bahwa wanita lebih baik menunggu dan biarkan pria yang mengejar. 

Tapi apakah itu masih bisa di jadikan pedoman ?
Jika perbandingan keduannya tidak lagi sama ?

Belajar dan masih belajar

Manusia tersusun atas sel, di dalam sel ada kromosom, kromosom di bangun atas untai DNA. Mereka tak kasat mata namun nyata. Walaupun sangat mikroskopis, tapi sel hampir tak pernah salah melalukan tugasnya, tak pernah berbohong dan selalu efisien ? lalu mengapa kita yang tersusun atas sel tidak melalukan hal yang demikian sel lakukan ?

Semua kembali pada individu masing-masing,
Karena aku juga masih bertanya-tanya.